Wednesday 19 October 2011


Siapa kata tiada kesedihan di dalam diriku
Tika kau lihat senyum itu mekar sirna
Tatkala suaraku berlagu ria penuh gembira
Di sebalik kesyahduan rasa terkurung dan terhimpun
Lembaran dan coretan-coretan sejarah turun-temurun
Siapakah hatinya yang tak terluka dan dilukakan
Sedang aku sendiri terleka menghancur sebuah harapan
Sebuah cinta yang putih penuh keikhlasan
Kerna aku insan kadang-kadang ragu dan pilu
Kadang-kadang terharu dan simpati
Dan kadang-kadang tidak teguh berdiri
Dan hatiku juga pernah dileburkan
Luluh pedih bak kematian di hujung perjalanan
Yang sepi tanpa unggas rimba bernyanyi
Tanpa mekar mawar dan segar embun pagi
Dirobek kenangan dan rindu semalam
Namun kesedihan itu telah ku susun menjadi puisi
Untuk ku kenang di saat rindu melanda hati
Kerna saat itu tak mungkin berulang kembali
Kerna usia dewasa berupaya menepis segala
Kerna perjalanan semalam bisa menjadi titik permulaan
Dapat membendung kesedihan menjadi detik keceriaan…..

No comments:

Post a Comment